SAHABATKU

Dia selalu menjagaku kapanpun dan dimanapun, setiap aku down dia selalu memegang erat tanganku dan membuatku bangkit lagi.JKamu, orang yang membuatku nyaman, dan bahagia. Selalu menjagaku tanpa lelah. Tetapi rasa ini sungguh menyiksaku, menunggu kepastian tanpa balasan. Dia sahabatku, tapi dia juga nafasku, dia Dicky Aprilio. Sejak pertama aku kenal dia, tatapannya itu masih teringat jelas di memoriku, senyumannya membuatku tenang dan damai
Mungkin aku terlalu egois terlalu berharap untuk memilikinya, tapi aku tak bisa selalu berpura-pura untuk tidak mencintainya. Tapi disisi lain kalau emang kita jadian aku TAKUT, aku sangat takut kehilangan dia, aku gamau dia hilang dari mata dan hatiku. Tapi di sisi lain juga aku pengen banget milikkin dia, supaya semua orang tau dia milik aku bukan milik orang lain.
Aku selalu menahan rasa sakit ini ketika teman-temanku menanyakan kedekatan ku dengan dicky selama ini, aku sakit ketika aku harus bilang “ bukan, dia hanya temanku.” Dan merekapun menjawab “padahal udah cocok banget, jadian aja.” Aku hanya membalas dengan senyuman. Tapi perlahan masalah itu sudah menjadi hal yang biasa untukku. Karna Dicky mengajarkanku untuk bertindak dan bersikap yang dewasa. Aku ga berani bilang Dicky adalah segalanya buat aku, karna aku takut segalanya aku hilang.
Aku takut jika kita pacaran lalu putus dan gak bisa deket lagi, mending betemen kaya sekarang dan dia gak akan ninggalin aku, kecuali dia mempunyai cintanya yang baru.JAku berusaha menjadi wanita yang dewasa yang ingin selalu berfikiran positif, jadi aku kadang berpikir kalau hubungan aku sama Dicky sekarang jauh lebih bahagia
D-I-C-K-Y seseorang yang paling berharga buat aku sekarang, andaikan aku mampu berkata di depannya bahwa aku sayang dia dan gamau kehilangan dia mungkin aku akan jauh lebih tenang, tapi beberapa kali aku mencoba untuk mengatakannya malah yang ada hanya gemetaran yang ku rasa, mungkin belum saatnya aku berkata seperti itu.

Tawa dan candanya adalah warna di hidupku, aku tak ingin semuanya berlalu begitu cepat. Dicky juga adalah salah satu alasan yang membuatku betah di masa SMA yang dulu yang aku anggap biasa aja. Aku sekarang masih duduk manis di sampingnya menjadi teman biasa, entah akankah posisi itu berubah, akupun tak tahu. 

MINAT MEMBACA

Buku  atau bacaan adalah bahasa yang tersimpan tanpa suara, diam dan menyimpan berbagai masalah, dari yang terpenting sampai yang tidak terlalu penting, dari yang rahasia atau yang biasa biasa saja. Seberapa lama dia tersimpan tak ada kata basi, bahkan dia tetaplah menjadi baru selama dia masih  belum terbaca, atau dibuka oleh seseorang yang ingin mengetahui apa isi buku itu. Setelah terbacapun , buku tetaplah menjadi baru bagi orang lain yang belum membacanya. Bacaan yang tertulis terkadang tak begitu menarik bagi pembaca, atau bahkan begitu menariknya bagi pembaca, ini tergantung dari kepandaian sipenulis dalam merangkai kata dan cerita sehingga menjadi suatu sajian yang merangsang sipembaca untuk terus dan terus membaca sampai buku itu selesai dibaca.
Setiap rangkaian kata yang ada di dalam buku, semua adalah cerita yang sengaja disajikan penulis sebagai memori suara yang ingin disimpan penulis, untuk dirinya sendiri atau untuk semua orang.
Cerita ada bermacam ragamnya, ada cerita khayal, ada cerita nyata, ada cerita sebagai hasil riset, ada cerita pengalaman atau petualangan dan yang lain-lainnya.
Karena itulah dengan membaca ada banyak cerita yang bisa diketahui, apakah itu ilmu, nasehat, atau berita, yang membuka wawasan berpikir menjadi lebih kritis, dan dinamis dalam menyikapi segala masalah.
Dengan membaca berarti melatih kecerdasan untuk berpikir dan terus berpikir karena membaca berarti mencoba mencerna apa yang sedang dibaca. Kemudahan mencerna suatu bacaan, berarti pandainya sipenulis merangkai kata, atau pandainya sipembaca mencerna isi dari tulisan itu. Dengan sering membaca berarti melatih sel-sel otak untuk selalu bergerak.
Seumpama seorang anak yang baru belajar berdiri dan berjalan, sebetulnya otaknyalah yang sedang dilatih sianak itu. Jadi membaca sebetulnya sedang melatih sel-sel otak untuk cepat tanggap dalam menangkap apa maksud dari apa yang dibacanya.
Membaca perlu penghayatan dan pemahaman, karena isi yang terkandung dalam bacaan akan menghanyutkan pembaca dengan berbagai rasa atau bahkan bisa memacu adrinalin, gairah,emosi, imajinasi ketingkat diatas normal. Ini berarti bacaan itu sudah masuk kedalam diri si pembaca, inilah nikmatnya membaca. Membaca sia-sia adalah  si pembaca tidak mengerti apa yang sudah dibacanya, mungkin karena bahasanya atau susunan kalimatnya yang sukar dipahami si pembaca.
Bacaan yang baik adalah bacaan yang bisa mempengaruhi sipembaca, dimana setelah membaca buku itu, ada perubahan dari sipembaca, baik itu tingkah laku, cara berbicara, sopansantunya dsb, menjadi lebih baik dari sebelumnya. Begipun sebaliknya, bacaan yang buruk adalah buku yang mempengaruhi si pembaca menjadi berprilaku buruk setelah membaca buku itu. Jadi berhati-hatilah dalam memilih buku bacaan.
Minat membaca perlu selalu ditingkatkan, karena dengan membaca sel-sel otak jadi terlatih terus untuk terus berpikir dan berpikir, dalam hal apa yang sedang dibaca. Orang dewasa dan anak-anak jelas berbeda cara berpikirnya, jadi dalam memilih buku bacaanpun berbeda, jangan anak-anak diberi bacaan orang dewasa, pasti dia akan sulit mecerna bacaan itu.
Memicu keinginan untuk membaca dan  membaca tidaklah mudah, perlu cara atau metode , agar minat membaca menjadi suatu kebutuhan layaknya seperti makan dan minum, cara yang sederhana adalah bawalah selalu buku bacaan yang paling disukai , mungkin buku cerita, majalah, atau yang lainnya. Apabila sedang sendiri atau sedang ada waktu senggang gunakan untuk membaca. Jangan sia-siakan waktu untuk melamun, itu hanya membuang-buang energi percuma. Hidup kita selalu ada dalam kungkungan waktu yang terus berputar tak henti sampai nanti kita sendiri yang diam tak bergerak.
Akhir dari pemikiran yang sederhana ini, marilah kita bertekat untuk meningkatkan minat membaca dengan prinsip yang sederhana yaitu tiada seharipun tanpa membaca.


Tentang "FAKULTAS ILMU KORUPTOR"

KORUPTOR adalah nama besar yang paling ditakuti  para penyandangnya, padahal dia tahu  dan berhak menyandangnya, tapi dia paling tidak mau, karena dia ingin tetap dikatakan orang baik-baik. Lah emangnya koruptor itu orang yang jahat toh, buktinya sekarang banyak kok pejabat-pejabat yang disebut-sebut sebagai koruptor, sebetulnya dia pakai ilmu apa sih, kok yang namanya koruptor itu kaya-kaya.
Saking populernya nama koruptor dan banyak orang yang ingin tahu ilmunya. Ada sebuah perguruan yang tidak popular membuka fakultas baru, yaitu FAKULTAS ILMU KORUPTOR.
Diluar dugaan ternyata fakultas ini banyak sekali peminatnya, anak-anak dari lapisan apa saja ada, dari anak petani sampai anak pejabat pemerintahanpun ada. Ketika seorang anak peserta ditanya kenapa kamu kemilih fakultas ini, dia menjawab tanpa ragu, bahwa orang tuanya ingin dia harus lebih baik dari orang tuanya, makanya orang tuanya memaksa dia harus masuk fakultas ini, ditanya lagi memang orang tuamu siapa, dia tampak sedih , orang tua saya sekarang masih dipenjara tapi orang tuanya masih mampu membiayainya untuk kuliah. Karena orang tuanya tak punya ijasah fakultas ini, katanya.
Ketika dimulai perkuliahan seorang dosen datang menuju ruang kuliah yang paling besar di kampus itu, karena dia yakin pasti banyak mahasiswanya. Alangkah terkejutnya ia ketika memasuki ruang kuliah ternyata kosong, tapi ia tak perduli karena ia punya kewajiban harus mengajar walau tanpa seorang mahasiswa dibangku kuliahnya, ia tetap mengajar seperti layaknya seorang dosen.
Selidik punya selidik ternyata dosen ini tahu kalau semua mahasiswanya sebetulnya mengikuti kuliahnya tapi semua sambil mengintip, kenapa begitu, sebab ketika dosen ini mengajar dua orang KPK mengawasi berdiri di pintu ruang kuliah. Makanya jangan dipublikasi kalau membuka fakultas ini, kritik presiden .
Ada seorang mahasiswa bertanya pada dosennya yang berkepala bota. Pak kenapa bapak bisa botak begitu kepalanya, apa karena banyak mikir, apa karena salah pakai sampo, apa karena sering disisir, apa karena bapak kebanyakan makan petai cina, apa karena sering kesetrum, atau kenapa Pak? Sang dosen yang sudah bergelar professor ini, diam sejenak sambil garuk-garuk kepala dan berjalan kearah cermin diruang itu, dia berkaca dan terkejut , sambil kedua tangan memegang kepalanya, ha dimana kutaruh rambut-rambutku, atau ada yang mencuri semua rambutku, luar biasa itu pencuri sampai-sampai aku tidak terasa sedikitpun rambutku dicuri semuanya.
Ketika hasil ulangan berhitung dibagikan, seorang murid yang agak pinter dan agak keblenger memprotes pada gurunya, padahal nilainya sudah baik dapat 90 dan salah cuman satu. Kenapa ini disalahkan pak, lah kamu kan tidak memberi jawaban pada  soal ini, aduh pak................ saya tulis atau tidak kan sama saja,................... 5 dikurang 5 kan kosong ……………..saya tulis 0 dengan tidak saya tulis kan sama saja pak ( pengertiannya kosong.)

evaluasi : Sepak Terjang Bahasa Indonesia di Luar Negri



Bagi orang Indonesia bahasa Indonesia merupakan bahasa yang biasa mereka gunakan sehari-hari. Sebenarnya bahasa Indonesia sudah populer didunia. Lebih dari 45 negara di dunia menerapkan pelajaran bahasa Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia hal tersebut dinyatakan oleh Pejabat Kementerian Luar Negeri Indonesia. Tak perlu malu atau pesimis terhadap bahasa Indonesia bagi orang Indonesia sendiri, karena bahasa Indonesia tak kalah menarik dibanding bahasa asing lainnya. Hal ini membuat bahasa Indonesia masuk ke dalam peringkat 10 besar bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Pada akhir tahun 2010, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia secara terbuka mengusulkan agar bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa resmi ASEAN. Setahun sebelumnya, delegasi DPR RI juga telah mengutarakan usul serupa. Indonesia pun secara resmi telah mengusulkan amandemen statuta ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) agar bahasa Indonesia masuk dalam bahasa kerja AIPA, tentu saja selain Bahasa Inggris.

Di Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat di mana tercatat sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia. Di Vietnam, sejak akhir 2007, Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City telah mengumumkan secara resmi bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua. Jadilah Vietnam sebagai anggota ASEAN pertama yang menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua di negaranya. Bahasa Indonesia di Vietnam disejajarkan dengan bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang, sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan.

 Mungkinkah bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN ? Hari kemerdekaan Republik Indonesia telah berlalu. Namun meski telah berlalu, hari bersejarah tersebut sebisa mungkin senantiasa kita resapi dan renungkan, agar kita semakin cinta terhadap republik ini. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menambah rasa cinta kita terhadap negeri ini. Diantaranya, yang menurut saya cukup sederhana, adalah kecintaan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan suatu bangsa karena bahasa merupakan ciri atau identitas suatu bangsa. Terkait dengan bahasa sebagai identitas bangsa, saya teringat dengan artikel koran digital yang saya baca setahun yang lalu tentang wacana penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN di Sidang ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-32 yang dilaksanakan di Kamboja. Namun belum berhasil diwujudkan karena direspon negatif oleh delegasi dari negara Filipina yang memperkarakan masalah biaya tinggi dalam realisasinya. Menarik sekali tentang ide menjadikan bahasa Indonesia bahasa resmi ASEAN mengingat bahasa Indonesia, Malaysia, dan Melayu adalah bahasa yang terbanyak digunakan di kawasan ASEAN. Negara Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, sebagian wilayah di Thailand dan Filipina secara aktif menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Melayu sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Bahasa Indonesia dan Melayu adalah bahasa yang paling banyak digunakan keenam di dunia setelah Mandarin, Inggris, Hindi, Spanyol dan Arab.

Kita semua tentu sangat bersuka cita dengan ide para pemimpin-pemimpin kita di acara AIPA tersebut dan akan merasa bangga seandainya Bahasa Indonesia jadi digunakan sebagai bahasa resmi ASEAN. Namun melihat realita yang ada, masih banyak hal yang menurut saya sangat berlawanan dengan ide atau semangat untuk menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN dan ini bisa menjadi bumerang untuk mewujudkan ide tersebut. Masih banyak diantara masyarakat kita yang seringkali menggunakan bahasa Indonesia dengan tidak tepat dan lebih suka menggunakan bahasa asing, bahasa prokem, dan bahasa pelesetan lainnya dalam berbagai acara. Dalam beberapa forum resmi sekalipun, masih banyak pejabat kita yang masih menggunakan kata-kata dalam bahasa asing padahal kata-kata tersebut sudah dibakukan di dalam bahasa Indonesia. Atau dengan kata lain, masih banyak masyarakat kita yang belum bangga dengan bahasa Indonesia.

Beberapa Maha Karya dari para pendahulu bangsa kita telah mendunia dan bahkan sebagian telah menjadi warisan dunia. Candi Borobudur, Keris, Batik, Rendang, Tari Saman, dan lain-lain. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali potensi untuk menjadi bangsa yang besar seandainya kita semua warga Indonesia mau bersatu padu untuk membangun negeri ini dalam segala aspek, termasuk aspek budaya dan bahasa. Bahasa Indonesia merupakan lambang identitas sekaligus kebanggaan nasional yang memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Seringkali masyarakat kita latah dengan budaya asing dan melupakan budaya sendiri. Seringkali menggunakan bahasa asing dengan penuh kebanggaan, padahal justru itu perlahan-lahan akan melunturkan eksistensi bahasa Indonesia di antara bahasa-bahasa lain di dunia.

Komentar :

Saya berharap, masyarakat Indonesia semakin memiliki rasa bangga dan kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Memiliki kecintaan sepenuh hati dan tidak hanya di mulut saja. Tidak hanya mencintai ketika misalnya bangsa lain mengklaim bahasa Indonesia secara sepihak, seperti halnya ketika negara lain mengklaim batik, tempe, atau tarian-tarian tradisional khas Indonesia. Pemakaian bahasa Indonesia secara tepat di setiap kesempatan acara perlu dibudayakan di seluruh pelosok negeri. Pemakaian bahasa Indonesia secara luas dan benar, jika diketahui oleh masyarakat luar negeri akan menunjukkan betapa cintanya masyarakat kita terhadap bahasa Indonesia dan ini bisa menjadi salah satu modal bagi bangsa kita untuk menjadi bangsa yang besar. Seperti halnya Negara Cina yang mendunia dengan bahasa Mandarinnya, Negara Spanyol yang mendunia dengan bahasa Spanyolnya, Negara Arab Saudi yang mendunia dengan bahasa Arabnya, dan seterusnya. Kita tunggu upaya selanjutnya dari delegasi Indonesia untuk mengupayakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN di acara AIPA ke-33 yang akan digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat bulan Oktober ini. Semoga wacana penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN akan menjadi kenyataan dan bukan sekedar mimpi di siang bolong.

Bahasa Indonesia memang semakin diminati warga dunia, hal tersebut perlu kita akui. Kepopuleran bahasa Indonesia pada skala internasional dapat juga dilihat dari berbagai situs terkemuka seperti Facebook dan WordPress. di Facebook, bahasa Indonesia berada di peringkat ke 5 bahasa yang paling populer digunakan. sementara itu di situs blogging WordPress, Bahasa Indonesia adalah bahasa terbesar ketiga setelah Inggris dan Spanyol. hal ini membujuk beberapa situs terkenal lain untuk turut mengeluarkan situs mereka dalam bahasa Indonesia seperti Twitter dan Linkedin.

Merupakan kebanggan memiliki bahasa Indonesia bagi orang Indonesia sendiri, jadi bukanlah suatu mimpi bila suatu saat Bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional.

Sebagai orang Indonesia sudah sepatutnya kita melestarikan bahasa Indonesia. Membanggakan bahasa Indonesia di dunia luar apalagi sudah dipelajari 45 negara lain. Bahasa yang harus kita junjung tinggi sebagai identitas bangsa. bahasa yang menjadikan Indonesia bersatu dengan begitu bahasa Indonesia akan terkenal di dunia dan ketika terkenal itu akan menjadi suatu kebanggan tersendiri untuk bangsa Indonesia dengan adanya kerja sama dari pihak masyarakat yang sadar diri pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta maupun pemerintah itu sendiri mau membantu dalam anggaran mendirikan pusat kebudayaan Indonesia dan meningkat sumber daya manusia (SDM) yang cerdas kompetitif di lokal, nasional maupun global. 

EVALUASI :
 
1. Bahasa yang menjadikan Indonesia bersatu, dengan begitu bahasa Indonesia akan terkenal di dunia. Ketika terkenal, itu akan menjadi suatu kebanggan tersendiri untuk bangsa Indonesia, dengan adanya kerja sama dari pihak masyarakat yang sadar diri pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar, serta pemerintah itu sendiri yang mau membantu dalam anggaran mendirikan pusat kebudayaan Indonesia dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan kompetitif di lokal, nasional maupun global. 

2. Hal ini membuat beberapa

3. Sementara itu,

4. Di Facebook,

5. Latah (meniru)

6. Diantaranya, yang menurut saya cukup sederhana adalah kecintaan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

7. Republik

8. di dunia.

9. Beberapa diantaranya adalah Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia. Hal tersebut dinyatakan oleh Pejabat Kementerian Luar Negeri Indonesia. Tak perlu malu atau pesimis terhadap bahasa Indonesia bagi orang Indonesia sendiri,

Sumber :
http://swulan.blogspot.com/2013/10/sepak-terjang-bahasa-indonesia-di-luar.html




Sepak Terjang Bahasa Indonesia di Luar Negeri


Bagi orang Indonesia bahasa Indonesia merupakan bahasa yang biasa mereka gunakan sehari-hari. Sebenarnya bahasa Indonesia sudah populer didunia. Lebih dari 45 negara di dunia menerapkan pelajaran bahasa Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia hal tersebut dinyatakan oleh Pejabat Kementerian Luar Negeri Indonesia. Tak perlu malu atau pesimis terhadap bahasa Indonesia bagi orang Indonesia sendiri, karena bahasa Indonesia tak kalah menarik dibanding bahasa asing lainnya. Hal ini membuat bahasa Indonesia masuk ke dalam peringkat 10 besar bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Pada akhir tahun 2010, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia secara terbuka mengusulkan agar bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa resmi ASEAN. Setahun sebelumnya, delegasi DPR RI juga telah mengutarakan usul serupa. Indonesia pun secara resmi telah mengusulkan amandemen statuta ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) agar bahasa Indonesia masuk dalam bahasa kerja AIPA, tentu saja selain Bahasa Inggris.


Di Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat di mana tercatat sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia. Di Vietnam, sejak akhir 2007, Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City telah mengumumkan secara resmi bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua. Jadilah Vietnam sebagai anggota ASEAN pertama yang menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua di negaranya. Bahasa Indonesia di Vietnam disejajarkan dengan bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang, sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan.

 Mungkinkah bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN ? Hari kemerdekaan Republik Indonesia telah berlalu. Namun meski telah berlalu, hari bersejarah tersebut sebisa mungkin senantiasa kita resapi dan renungkan, agar kita semakin cinta terhadap republik ini. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menambah rasa cinta kita terhadap negeri ini. Diantaranya, yang menurut saya cukup sederhana, adalah kecintaan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan suatu bangsa karena bahasa merupakan ciri atau identitas suatu bangsa. Terkait dengan bahasa sebagai identitas bangsa, saya teringat dengan artikel koran digital yang saya baca setahun yang lalu tentang wacana penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN di Sidang ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-32 yang dilaksanakan di Kamboja. Namun belum berhasil diwujudkan karena direspon negatif oleh delegasi dari negara Filipina yang memperkarakan masalah biaya tinggi dalam realisasinya. Menarik sekali tentang ide menjadikan bahasa Indonesia bahasa resmi ASEAN mengingat bahasa Indonesia, Malaysia, dan Melayu adalah bahasa yang terbanyak digunakan di kawasan ASEAN. Negara Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, sebagian wilayah di Thailand dan Filipina secara aktif menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Melayu sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Bahasa Indonesia dan Melayu adalah bahasa yang paling banyak digunakan keenam di dunia setelah Mandarin, Inggris, Hindi, Spanyol dan Arab.

Kita semua tentu sangat bersuka cita dengan ide para pemimpin-pemimpin kita di acara AIPA tersebut dan akan merasa bangga seandainya Bahasa Indonesia jadi digunakan sebagai bahasa resmi ASEAN. Namun melihat realita yang ada, masih banyak hal yang menurut saya sangat berlawanan dengan ide atau semangat untuk menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN dan ini bisa menjadi bumerang untuk mewujudkan ide tersebut. Masih banyak diantara masyarakat kita yang seringkali menggunakan bahasa Indonesia dengan tidak tepat dan lebih suka menggunakan bahasa asing, bahasa prokem, dan bahasapelesetan lainnya dalam berbagai acara. Dalam beberapa forum resmi sekalipun, masih banyak pejabat kita yang masih menggunakan kata-kata dalam bahasa asing padahal kata-kata tersebut sudah dibakukan di dalam bahasa Indonesia. Atau dengan kata lain, masih banyak masyarakat kita yang belum bangga dengan bahasa Indonesia.

Beberapa Maha Karya dari para pendahulu bangsa kita telah mendunia dan bahkan sebagian telah menjadi warisan dunia. Candi Borobudur, Keris, Batik, Rendang, Tari Saman, dan lain-lain. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali potensi untuk menjadi bangsa yang besar seandainya kita semua warga Indonesia mau bersatu padu untuk membangun negeri ini dalam segala aspek, termasuk aspek budaya dan bahasa. Bahasa Indonesia merupakan lambang identitas sekaligus kebanggaan nasional yang memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Seringkali masyarakat kita latah dengan budaya asing dan melupakan budaya sendiri. Seringkali menggunakan bahasa asing dengan penuh kebanggaan, padahal justru itu perlahan-lahan akan melunturkan eksistensi bahasa Indonesia di antara bahasa-bahasa lain di dunia.

Komentar :

Saya berharap, masyarakat Indonesia semakin memiliki rasa bangga dan kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Memiliki kecintaan sepenuh hati dan tidak hanya di mulut saja. Tidak hanya mencintai ketika misalnya bangsa lain mengklaim bahasa Indonesia secara sepihak, seperti halnya ketika negara lain mengklaim batik, tempe, atau tarian-tarian tradisional khas Indonesia. Pemakaian bahasa Indonesia secara tepat di setiap kesempatan acara perlu dibudayakan di seluruh pelosok negeri. Pemakaian bahasa Indonesia secara luas dan benar, jika diketahui oleh masyarakat luar negeri akan menunjukkan betapa cintanya masyarakat kita terhadap bahasa Indonesia dan ini bisa menjadi salah satu modal bagi bangsa kita untuk menjadi bangsa yang besar. Seperti halnya Negara Cina yang mendunia dengan bahasa Mandarinnya, Negara Spanyol yang mendunia dengan bahasa Spanyolnya, Negara Arab Saudi yang mendunia dengan bahasa Arabnya, dan seterusnya. Kita tunggu upaya selanjutnya dari delegasi Indonesia untuk mengupayakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN di acara AIPA ke-33 yang akan digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat bulan Oktober ini. Semoga wacana penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN akan menjadi kenyataan dan bukan sekedar mimpi di siang bolong.

Bahasa Indonesia memang semakin diminati warga dunia, hal tersebut perlu kita akui. Kepopuleran bahasa Indonesia pada skala internasional dapat juga dilihat dari berbagai situs terkemuka seperti Facebook dan WordPress. di Facebook, bahasa Indonesia berada di peringkat ke 5 bahasa yang paling populer digunakan. sementara itu di situs blogging WordPress, Bahasa Indonesia adalah bahasa terbesar ketiga setelah Inggris dan Spanyol. hal ini membujuk beberapa situs terkenal lain untuk turut mengeluarkan situs mereka dalam bahasa Indonesia seperti Twitter dan Linkedin.

Merupakan kebanggan memiliki bahasa Indonesia bagi orang Indonesia sendiri, jadi bukanlah suatu mimpi bila suatu saat Bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional.


Sebagai orang Indonesia sudah sepatutnya kita melestarikan bahasa Indonesia. Membanggakan bahasa Indonesia di dunia luar apalagi sudah dipelajari 45 negara lain. Bahasa yang harus kita junjung tinggi sebagai identitas bangsa. bahasa yang menjadikan Indonesia bersatu dengan begitu bahasa Indonesia akan terkenal di dunia dan ketika terkenal itu akan menjadi suatu kebanggan tersendiri untuk bangsa Indonesia dengan adanya kerja sama dari pihak masyarakat yang sadar diri pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta maupun pemerintah itu sendiri mau membantu dalam anggaran mendirikan pusat kebudayaan Indonesia dan meningkat sumber daya manusia (SDM) yang cerdas kompetitif di lokal, nasional maupun global. 

Sumber :
 
http://www.rajaalihaji.com/id/opinion.php?a=RkpML3c%3D=
http://emprorerfaisal.blogspot.com/2011/12/fakta-tentang-kepopoleran-bahasa.html#ixzz287h1iYZ9
http://bahasa.kompasiana.com/2012/08/30/bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-resmi-asean-mungkinkah/
http://firmanjaya.wordpress.com/2009/01/27/bahasa-indonesia-diajarkan-di-45-negara-lain/